Terkait Pernyataan Menag, Kepala Kantor Kemenag Jember Turut Menyikapi
Sebagaimana dilansir kemenagjember.id, Kepala Kankemenag Jember, Muhammad mengajak masyarakat untuk tidak tergiring pada opini dan pemahaman yang salah. Hal ini disampaikan Muhammad untuk mengomentari statemen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam video yang viral. Pernyataan tersebut disampaikan Gus Yaqut saat kunjungan kerja ke Pekanbaru menjawab pertanyaan wartawan terkait Surat Edaran (SE) Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala.
Menurut Muhammad, ketika membaca berita di media online secara detail, tidak ada kaitan langsung antara statemen Menteri Agama untuk membandingkan dua hal itu sebagai satu hal yang saling meniadakan, mengerdilkan, atau mengagungkan salah satunya. Coba dibaca dulu perlahan, sehingga kita tidak terjebak kepada tuduhan yang membabi buta.
Lebih lanjut Muhammad menegaskan bahwa Menag sama sekali tidak membandingkan suara adzan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara, bahkan, Menag justru mempersilahkan umat menggunakan pengeras suara di masjid dan musala sebab itu syiar agama untuk beragam keperluan, hanya penggunaannya diatur sesuai ketentuan dalam edaran.
Dalam pesannya kepada masyarakat, Muhammad berpesan kepada siapapun, agar membaca konteks berita tersebut dengan baik dan husnudzon. Sebaliknya, jangan mempolitisasi seakan berita itu benar sepenuhnya sesuai terjemahan kelompok tersebut. Kalau membaca dengan baik dan fokus, insya Allah terjemahan bahwa Menag menyandingkan Adzan dengan Gonggongan Anjing, sangatlah tidak tepat. Jangan sampai kita menyesali sikap kita yang ternyata salah karena diakibatkan oleh berita yang ditafsirkan salah dan kesalahan tersebut dimassifkan lewat media sosial, memakai jasa buzzer dan sebagainya dengan tujuan mempengaruhi dan menggiring opini rakyat ke arah yang salah.