Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangan Bahasa Pada Masa Awal Bayi

Perkembangan Bahasa

Komunikasi lisan pertama bayi adalah melaluli tangisannya dan selanjutnya melalui suara-suara ocehan atau istilahnya cooing. Suara ocehan utu merupakan hurup hidup dan tunggal. Bilamana suara-suara yang ditimbulkan bayi ditanggapi oleh orang dewasa dan diperluas melalui kegiatan bermain berbahasa yang menyenangkan, maka bayi akan belajar keterampilan dasar berbahasa yakni menunggu giliran berbicara sekaligus juga menguatkan hubungan sosial emosi antara orang tua dan bayi.


Usia tiga bulan

Saat ia berusia tiga bulan, bayi akan menambahkan banyak bunyi-bunyi suara pada ocehanyya dan pada saat usia empat bulan bayi akan memunculkan huruf konsonan dalam celotehannya, perlaku ini disebut dengan babbling.

Selama delapan bulan berikutnya bayi akan mulai menggabungkan kombinasi huruf vokal dan konsonan yang diulang-ulang dalam celotehannya sebagai bentuk kesenangan. Kegiatan ini membantu bayi menguatkan lidah, tenggorokan dan bibirnya.

Perkembangan bahasa bayi tergantung interaksi antara orang tua atau pengasuhnya terhadap bahasa tubuh bayi dan ocehannya merupakan fondasi keterampilan baha respektif dan ekspresif dikemudian hari. Semakin sering orang dewasa berbicara dengan bayi, semakin banyak koneksi penting untuk bahasa yang dibentuk oleh otak si bayi tersebut.

Banyaknya kosakata yang dimiliki oleh anak kelak sangat berkaitan dengan seberapa sering orang dewasa berbicara padanya. Kosakata yang dimiliki oleh seorang anak juga berkaitan erat dengan kemampuan pemahaman membaca. Oleh karena itu orang tua atau pengasuh bayi dan kanak-kanak haruslah berhati-hati didalam menggunakan bahasa bersama anak.

Orang tua atau pengasuh haruslah menggunakan struktur bahasa yang benar, membacakan ayat-ayat Al Qur'an, sallawat, menyanyikan lagu-lagu, emmbcakan cerita, dan menyedikan pengalaman main yang mampu memperkaya bahasa anak setiap harinya. Pengamalan berbahasa yang kaya ini akan membantu anak sebagai langkah awal dalam persiapan bagi keberhasilan sekolah si bayi dikemudian hari.

Usia empat hingga enam bulan

Antara empat hingga enam bulan bayi sudah dapat meraih objek dan membawanya ke dalam mulutnya. Bayai juga telah dapat duduk sendiri atau dengan atau tanpa bantuan. Buku-buku cerita dari bahan lunak atau plastik sangat baik bagi usia ini karena dapat dibersihkan. Gambar-gambar pada buku haruslah sederhana dan berwarna terang. Buku yang terlalu banyak detil atau dengan warna-warna yang lembut tidak menarik bagi bayi seusia ini. Pengasuh atau orang tua dapat menunjuk obejk-objek dalam buku dan berbicara tentang gambar-gambar yang ada di dalam buku.

Usia delapan bulan

Ketika berusia delapan bulan kebanyakan bayi sudah dapat membalik halaman pada buku ceritanya. Mereka sangat menikmati buku dengan gambar bayi-bayi lain dan menghibur dirinya dengan menunjuk gambar-gambar pada buku cerita yang dikenal dan membuat suara-suara celotehan. Bayi tidak memfokuskan pada isi cerita, melainkan mereka lebih tertarik pada buku karena gambar-gambar di dalamnya dan interaksi mereka bersama orang tua atau pengasuhnya. bayi sangat senang pengulanagan, oleh karenanya untuk mengembangkan kemampuan bahasanya orrang tua atau pengasuh atau pendidik susia dini dapat meynayikan lagu-lagu yang dikenal, memberikan beberapa permainan, atau membacakan cerita-cerita untuk si bayi.